Jumaat, 4 Januari 2013

TAJUK > BILAL BIN RABAH


Pengumandang Seruan Langit

"Seutama-utama perbuatan orang yang beriman adalah jihad di jalan Allah"


Bilal bin Rabah dilahirkan di Kota Makkah sekitar tahun 43 sebelum Hijrah. Beliau melalui jalan keras bagi mendapatkan Islam. Dijemur di padang pasir yang membara dan ditindih dadanya dengan batu yang berat, namun imannya semakin pijar juga jiwanya semakin kental.


Akhirnya kemuliaan datang kepadanya. Beliau menjadi sahabat Rasulullah S.A.W, dan menjadi juruazan yang tersanjung. Hingga kini, namanya harum dan diabadikan kepada setiap juruazan di dunia.


Cerita sejarah ini bercerita tentang Bilal bin Rabah. Lelaki yang tubuhnya diseksa semahu-mahunya, namun bibirnya tetap melantunkan "Allahu ahad, Allahu ahad..."

TAJUK : MAAFKAN SAYA




Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’laikum warohmatullahi wabarokatuh

Maafkan saya,

Sebab makan dengan kaki, bukan dengan tangan.
Bukan karena tidak sopan,
tapi karena hanya begini cara saya makan.

Maafkan saya,

yang masih bersyukur kepada Allah
dengan karunia hidup ini,
bukan saya bertanya kepada engkau, sahabat,
tentang apakah dirimu
sudah bersyukur
kepada Allah
di Hari Ini?

Atau masih senang mengeluh?

Masih suka menyalahkan orang lain?
Masih sering memprotes Takdir Hidupmu hari Ini?
Masih hobby membenarkan dirimu sendiri?
Masih enggan berbagi kebaikan pada sesama?
Masih suka sinis mencaci memaki orang lain setiap waktu?
Maukah dirimu bertukar tempat dengan diriku?

Maafkan saya, sebab Allah mencintai dirimu dengan cara ini, memberimu jalan ajaib hingga engkau diperlihatkan gambar ini, membaca tulisan ini dan semoga ada perubahan padamu, setidaknya jadilah orang yang selalu bersyukur atas semua karunia apapun meski tidak seperti harapmu kecuali engkau bukan tergolong orang yang dicintaiNya.


Maafkan saya