Ahad, 1 April 2012

TAJUK : QALBUN MAYYIT

Qalbun Mayyit (hati yang mati) adalah kebalikan dari hati yang sihat, hati yang mati tidak pernah mengenal Tuhannya, tidak mencintai atau redha kepadaNya. dan ia berdiri berdampingan dengan syahwatnya dan memperturutkan keinginan hawa nafsunya, walaupun hal ini menjadikan Allah SWT marah dan murka akan perbuatannya. 

Ia tidak peduli lagi apakah Allah ridha atau murka terhadap apa yang dikerjakannya, sebab ia memang telah mengabdi kepada selain Allah. Jika mencintai didasarkan atas hawa nafsu, begitu pula dengan membenci, memberi. Hawa nafsu lebih diutamakan daripada rasa cinta kepada Allah SWT.

Hati jenis ini adalah hati yang jika diseru kepada jalan Allah, maka seruan itu tidaklah berfaedah sedikitpun, kerana Allah SWT telah menutup hati mereka. Allah SWT berfirman bermaksud; “Dan diantara mereka ada orang yang mendengar (bacaanmu), padahal kami telah meletakkan tutup di atas hati mereka sehingga mereka tidak memahaminya) dan kami letakkan sumbatan di telinganya dan jikalaupun mereka melihat segala tanda kebenaran mereka tetap tidak mahu beriman kepadaNYA. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata; ‘al-Qur’an itu tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.’” (QS. al-An’am [6] : 25)

Ayat ini menunjukkan, bahwa ada manusia yang tidak mempergunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah SWT, dan tidak mempergunakan telinganya untuk mendengar perintah-perintah Allah SWT. Juga tidak mahu melihat kebenaran yang telah disampaikan. Seperti difirmankan oleh Allah SWT yg bermaksud; “(Mereka berkata;) Hati kami tertutup dari ajakan yang kamu serukan kepada kami, dalam telinga kami ada sumbatan, dan diantara kami dan kamu ada dinding, maka bekerjalah kamu, sesungguhnya kami bekerja pula.” (QS. Fushilat [41] : 5)

Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membiarkan mereka dalam kegelapan dan mereka sedikitpun tidak akan mendapatkan cahaya iman. “Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya. Allah menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka. Dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat, mereka tuli, bisu dan buta, maka mereka tidaklah kembali kepada jalan yang benar.” (QS. al-Baqarah [2] : 17-18)

WALLAHU'AKLAM....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan